Rabu, 14 Januari 2015

Energize...!!


Salam Energize,..

Kata Energize  berasal dari energy,  Energy adalah properti fisika dari suatu objek,  dapat berpindah melalui interaksi fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, sedangkan Energize adalah kemampuan untuk memberi semangat kepada anak buah, kepada team kita untuk berupaya maksimum dalam kerja.
Orang yang melakukan energize disebut Energizer, Energizer adalah seorang yang penuh dengan semangat hidup atau penuh dengan energi. Sayangnya, energize sering diabaikan dalam faktor dimensi kepemimpinan. Seringkali orang menyamakan antara energize dengan inspirasi, padahal  energize  adalah suatu bentuk daya yang tersedia bagi siapa saja apapun kondisinya. Jikalau inspirasi adalah tenaga pendorong untuk jangka panjang, maka energize adalah tenaga pendorong yang diperlukan setiap hari untuk dapat terus berjalan.

Karakter dan Type Energizers yang mempengaruhi energize.
Seringkali kita menjumpai orang orang sahabat atau rekanan yang begitu bertemu dengan kita mereka langsung terasa akrab dan paling tidak membuat kita tersenyum sehingga memdahkan terjadi komunikasi  berlanjut. Sebenarnya yang terjadi adalah adanya kesamaan karakter yang ditunjang dengan tipe orang yang bercirikan Energizers.

Empat kesamaan dimensi karakter yeng mempengaruhi Energizers
Pertama adanya  kesamaan dalam hal dimensi kharakter Physical, biasanya dikelola melalui kesamaan dalam hal berolah raga. Kedua adanya  adanya  kesamaan dalam hal dimensi kharakter Intellectual dikelola melalui rasio, biasanya dalam hal kesamaan pendidikan dan keahlian. Ketiga adanya  kesamaan dalam hal dimensi kharakter Emotional dikelola melalui olah rasa kesukaan makanan. Keempat adanya  kesamaan dalam hal dimensi kharakter Spiritual dikelola melalui olah ruh.
Tiga tipe orang yang mempunyai ciri Energizers

Pertama. Selalu berfokus pada hal-hal baik. Seorang energizers dapat menemukan hal yang positif lalu menjalankannya. Ada seorang pegawai pemerintah dari sebuah negara yang sudah dikenal cara kerjanya kurang mencerminkan pemerintahan yang baik. Namun Ia berusaha mengatasi pandangan negatif itu melalui kehadirannya yang kuat dan positif. Dia sering memberikan penghargaan disertai dukungan bagi komunitas-komunitas positif yang dilayani oleh agennya, sehingga tampak seperti ia bekerja untuk untuk komunitas dan bukan untuk pemerintah. Dia selalu menyapa semua orang dengan sukacita, terutama kepada kalangan yang kesusahan. Barangkali ada dari pembaca yang mulai terangkat alisnya, kog ada ya model pegawai pemerintah seperti yang satu ini, Anda boleh saja curiga dia mau berkampanye politik, namun menilai dari kesuksesannya, orang-orang jadi senang bertemu dengannya dan dia selalu diundang untuk berbagai macam acara.

Kedua. Mengubah hal negatif menjadi positif. Energizers adalah tipe orang yang mampu atau berdaya. Mereka tidak suka berlama-lama di wilayah negatif sekalipun mereka sedang dalam kondisi yang sulit. Sebagai contoh, mungkin kedengarannya aneh bagi Anda untuk menyebut masa pengangguran sebagai “saat yang tepat untuk refleksi diri dan mencoba kemungkinan baru,” tetapi seorang energizers selalu menekankan sisi positif dalam setiap kesempatan. Seorang manajer pemasaran yang kena PHK oleh perusahaannya yang bangkrut akibat resesi melihat peluang pada orang yang ia temui di sebuah pusat konseling karir. Ia meyakinkan orang tersebut bahwa mereka bisa memulai bisnis jasa bersama-sama. Manajer itu menjadi patokan energi untuk pindah dari situasi negatif ke situasi yang penuh peluang.

Sebutan orang yang selalu berpikir positif barangkali terdengar agak naif. Tapi energizers sejati tidaklah bodoh. Mereka dapat menemukan kekurangan mereka sendiri dan terus berusaha meningkatkannya. Studi menunjukkan bahwa orang yang optimis lebih dapat mendengarkan informasi negatif daripada yang pesimis, karena mereka berpikir bahwa mereka dapat melakukan sesuatu tentang hal itu. Untuk terus bergerak dalam badai, seorang energizers dapat menumbuhkan mental kuat yang menolak hal negatif seperti jas hujan yang menahan tetesan air hujan. Mereka kadang putus asa, tetapi tidak pernah sampai jatuh.

Ketiga . Waktu respon cepat.Energizers tidak suka buang-buang waktu. Seorang energizers tidak suka memberitahu Anda alasan sesuatu tidak dapat dilakukan. Mereka yakin dapat sampai ke tujuan dengan terus bergerak. Mereka sangat responsif terhadap email atau panggilan telepon, dan berusaha cepat dalam mengambil keputusan. Ini membantu mereka melakukan lebih banyak hal dibanding orang pada umumnya. Karena mereka sangat responsif itulah mereka paling banyak mendapat informasi atau koneksi yang merupakan aset diperlukan untuk sukses.

Fakta menarik seputar energi adalah energi itu berlimpah, terbarukan, dan gratis. Karena itu, persyaratan untuk menjadi seorang energizers adalah mengelola karakter dengan baik, tetap aktif, positif, responsif, dan sedang dalam misi (mengejar goal).
Semoga kita termasuk orang yang memliki kriteria tersebut,

Senin, 12 Januari 2015

Mantan Tukang cuci piring dengan kekayaan USD 15 Milyar


Michael Saul Dell, Pendiri Dell Computer
“Masalah sudah pasti muncul. Bagaimana kemampuan Anda untuk mengatasinya dan belajar dari masalah itu agar tidak mengulanginya. Hal itu yang akan membawa Anda sukses.”


Ungkapan itulah yang diucapkan Michael Dell,mengenang perjalanan kariernya hingga mencapai sukses sebagai CEO Dell Inc. Dell yang dikenal sebagai pekerja keras sejak kecil selalu belajar mengatasi masalah. Dia berusaha keras mencari jalan keluar dan akhirnya sukses.
Michael Saul Dell, mungkin hanya orang-orang tertentu yang mengetahui nama itu, akan tetapi kalau Dell Computer semua orang pasti tahu. Betul sekali, Michael Dell adalah pendiri dari perusahaan Dell Computer yang terkenal tersebut. Berkat inovasi, daya kreatifitas yang tinggi Michael Dell berhasil membawa perusahaanya meraih sukses sebagai salah satu perusahaan yang terkemuka didunia. Berikut biografi singkat dari Michel Saul Dell dan perusahaanya, Dell Computer.

Memulai Langkah
Posisi yang diraihnya saat ini bukan diterima begitu saja. Pencapaian itu didapat melalui keringat dan kerja keras. Memang Dell bukanlah anak keluarga miskin. Ibunya adalah seorang pialang saham, dan ayahnya seorang dokter gigi. Karena itu, tidak heran jika ayahnya menginginkan Dell kuliah di bidang kesehatan. Namun, Dell lebih suka dengan bidang komputer. Hal ini ditunjukkan saat berusia tujuh tahun ketika dia membeli kalkulator pertamanya. Pria kelahiran 23 Februari 1965 ini kemudian mendapatkan mesin teletype saat masih duduk di bangku SMP. Lalu, mesin itu dia program setelah pulang sekolah.
Foto balita Michael Dell, siapa sangka anak ini nantinya akan menjadi milyuner terkenal

Saat berusia 12 tahun, pria bernama lahir Michael Saul Dell ini bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran China di Houston,Texas. Dell menerima upah USD2,30 per jam. Pendapatan yang diterima itu dia kumpulkan untuk membeli perangko. Dell kecil memang gemar mengoleksi prangko.

Dari kegemarannya ini pula, dia mendapat uang pertamanya sebesar USD 1.000 setelah menjual seluruh koleksinya. Dalam usianya yang masih belia, Dell kerap bergonta-ganti pekerjaan mulai menjadi bus boy, bekerja sebagai karyawan di toko perangko dan koin langka, hingga menjadi penjual koran yang menyediakan layanan pemesanan lewat telepon.

Namun, ketertarikan Dell dunia komputer semakin terpatri saat berusia 15 tahun. Setelah bermain dengan komputer di Radio Shack, dia memiliki komputer pertamanya, sebuah Apple II, yang segera dibongkar untuk melihat cara kerjanya. Dell kemudian mencoba merakit kembali komputer yang dibongkarnya. Dia pun berhasil. Setelah itu, keinginannya pada dunia komputer semakin kuat. Saat berusia 18 tahun, Dell alih profesi. Dia bekerja mencari pelanggan untuk Houston Post. Dell yang saat itu masih sekolah menengah atas menerima gaji sebesar USD18.000 per tahun.

Selanjutnya, Dell mulai berbisnis komputer pada 1984 saat berusia 19 tahun dan masih menjadi mahasiswa di Universitas Texas, Austin. Dell kuliah dengan harapan menjadi dokter. Namun, ambisi itu dia tinggalkan dan memulai usaha sendiri, jual beli komputer dengan bendera “PC’s Limited” yang dilakukan dari asrama universitas.

Saat itu modal Dell hanya USD1.000 dari hasil penjualan koleksi prangkonya. “Ketika saya mendirikan Dell pada 1984, didasarkan pada premis bahwa Anda bisa menjual komputer langsung kepada pelanggan dengan disesuaikan keinginan mereka. Harganya lebih murah daripada pasar. Itu sudut pandang radikal,” ujar Dell seperti dilansir First Job Institute.

Usaha yang dijalaninya tidak lazim. PC’s Limited memungkinkan pelanggan menyesuaikan komputer mereka sesuai spesifikasi yang diinginkan. Harga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibanding harga pasar. Hal ini bisa dimaklumi mengingat PC’s Limited tidak memiliki toko dan tidak perlu membayar perantara.

Semua komputer dijual langsung kepada pelanggan dengan menggunakan formulir pemesanan. “Di Dell, kami terus mengevaluasi bisnis untuk mengetahui bagaimana memperbaiki dan sering kali kami melakukan pendekatan kepada konsumen dengan cara yang sama sekali berbeda,” tukas Dell.

Interaksi langsung dengan konsumen ternyata dapat dijadikan satu langkah efektif, sehingga PC’s Limited diterima baik di masyarakat. Respons ini membuat Dell kewalahan dalam membagi waktu bisnis dan kuliah. Dia pun memutuskan berhenti kuliah dan lebih fokus menjalankan bisnis yang telah dia rintis.

Menuju Sukses
Melihat besarnya antusiasme dari masyarakat membuat Dell melebarkan sayap perusahaannya dengan memproduksi komputer pertama yang diberi nama PC Turbo. Sistem pemasaran dilakukan melalui berbagai majalah komputer dengan menyediakan spesifikasi yang dapat dipilih konsumen.

Cara ini membuat PC’s Limited dapat meraih pendapat kotor sebesar USD73 juta di tahun pertamanya dan menempatkan diri sebagai satu-satunya perusahaan yang sukses dengan sistem pemasaran seperti itu. Lalu pada 1988, PC’s Limited berganti nama menjadi Dell Computer Corporation.

Pada saat itu pula, Dell mulai melakukan sistem layanan di tempat. Pada 1992, kesuksesan Dell menjalankan usaha berhasil membuatnya dinobatkan sebagai CEO termuda dalam sejarah dunia yang memiliki perusahaan besar dan masuk dalam daftar 500 perusahaan top versi majalah Fortune (Fortune 500).

Michael Dell saat mulai merintis usahanya

Saat itu Dell berusia 27 tahun. Kemudian pada 2003, Dell Computer Corporation berganti nama menjadi Dell Inc. “Ketika saya memulai
perusahaan, sangat banyak ide di luar kebiasaan bisnis konvensional. Jika ada orang yang mengatakan bahwa hal itu tidak akan bisa berhasil, saya tidak benar-benar mendengarkan mereka,”ujarnya.

Pada 2004,Dell mengundurkan diri sebagai CEO dan dia memilih duduk di dewan direksi.Tetapi untuk menyelamatkan perusahaan dari
keterpurukan, pada 2007 Dell kembali menjadi CEO, menggantikan Kevin Rolling. Berkat keahlian dan berbagai inovasi yang dilakukannya, produk Dell Inc mengalami banyak perkembangan.

Bukan hanya menjual komputer pribadi (PC), saat ini Dell Inc juga menyediakan layanan penjualan berbagai produk berbasis teknologi informasi seperti laptop, server, media penyimpanan (storage), printer, PDA, MP3, kamera,televisi. Kepiawaian Dell dalam berbisnis tidak perlu diragukan lagi.

Hal ini terbukti dari keberhasilannya menjadikan Dell Inc sebagai salah satu perusahaan komputer terkemuka di dunia, hingga berhasil menduduki peringkat 41 dalam daftar 500 Fortune Companies 2011. Tak hanya itu, Dell juga sukses meraih predikat sebagai salah satu orang terkaya di dunia versi majalah Forbes pada 2011, dengan total kekayaan bersih mencapai USD15 miliar.

Tanggungjawab Sosial
Sukses dalam mengembangkan perusahaannya, tak membuat Dell lupa pada kesejahteraan sesama. Oleh karena itu pada tahun 1999 Dell dan istrinya, Susan, membentuk Michael & Susan Dell Foundation untuk mengelola investasi dan upaya filantropi keluarga Dell. Melalui yayasan, Dell menggunakan sebagian dari kekayaan pribadinya untuk membantu anak-anak di seluruh dunia dengan berfokus pada kesehatan, pendidikan, keamanan, pengembangan generasi muda, dan perawatan anak usia dini, yang pada tahun 2005 memberikan sumbangan lebih dari $ 1 miliar, memberikan jutaan dolar untuk membantu korban tsunami 2004 di Asia selatan. Pada tahun 2006 ia juga menyumbang $ 50 juta kepada University of Texas di Austin.


Sumber: http://pangkalan-unik.blogspot.com/2011/06/ini-dia-mantan-tukang-cuci-piring.html